27 August 2013

The REAL REVOLUSI MEDIA NET !

Convergensi
Ada istilah SETAN makan HANTU, itulah yang terjadi dengan persoalan FREKWENSI di Indonesia. Yang mana SETAN dan yang mana HANTU, juga bisa dibolak-balik.

FREKWENSI katanya adalah RANAH PUBLIK, istilah baru untuk membentengi betapa berharganya nilai EMAS ini.

FREKWENSI sudah kayak LAPAK di TANAH ABANG, bisa SANGAT berharga ditangan orang.

Persoalan frekwensi sampai-sampai 2 perusahaan pernah berantem ! Sebut saja TransTV dan TPI (sebelum ganti nama menjadi MNC TV). Rebutan frekwensi di Purwokerto ! Untungnya GAK SAMPE BACOKAN !

Saat ini persoalan frekwensi masih menjadi KOMUDITAS yang layak dipersoalkan.

FULUS masih bermain dengan kata FREKWENSI ! Mau Kominfo, KPI atau dari sisi pengusahanya, semua itu TIKUS !

Untuk menghindari persoalan itu, GAK ADA KATA LAIN SELAIN REVOLUSI !

REVOLUSI yang bagaimana ? Kata Wishnutama REVOLUSI MEDIA !

Ha ha ha ha dia mah gak tau apa-apa tentang revolusi yang dimaksud ! Dia khan orang PRODUKSI, tahunya ya PAHA MULUS kalau ditayangkan BAKAL RATING 1 ! Ha ha ha ha......

Revolusi disini disebut sebagai CONVERGENSI ! Yaitu memadukan BROADCASTING dengan INFORMATION TECHNOLOGY (IT) !

Caranya ?

COLOK Audio Visual ke jaringan Internet !

Khan HARDWARENYA BELUM SIAP !

PASTI sudah siap !

Industri IT cukup PROGRESIVE menyikapi perkembangan teknologi IT termasuk CONVERGENSI itu, mereka akan berlomba membuat alat CONVERTER yang bisa dicolokkan ke internet dan ditampilkan di televisi biasa.

Tinggal SETUP dengan remote atau keyboard, menulis link TV yang mau ditonton dan nonton. GAMPANG KHAN !

Persoalannya adalah:
1. Speed internet harus cepat,
2. Converter harus semurah mungkin (dibawah Rp 250 rb),
3. Koneksi internet harus GRATIS !

Kalau 3 persoalan itu bisa diselesaikan, maka CONVERGENSI bakal MULUS ! Jadi GAK PERLU REBUTAN FREKWENSI !

Lha rencana DVB bagaimana ?

Lupain deh DVB, cuma buang duit !

Kalau sudah bisa convergensi, ngapain nonton DVB !

DVB diterapkan pada transmitter stasiun TV yang sekarang masih ANALOG itu. Jadi supaya transmitternya masih bisa digunakan, supaya masih tetap siaran, maka dipasang DVB. Nanti yang nonton dirumah pasang SETUP BOX DVB.

Oh gitu......