29 July 2013

Cara menggaruk yang benar untuk mengurangi rasa gatal

Cara menggaruk yang benar, pakai UJUNG KUKU BAGIAN BAWAH, LEBIH AMAN.
Ada 2 cara menggaruk yang dilakukan manusia.

Pertama,
Menggaruk dengan UJUNG KUKU BAGIAN BAWAH (biasa dilakukan manusia),

Kedua,
Menggaruk dengan UJUNG KUKU BAGIAN ATAS.

Kedua cara itu punya kelebihan dan kekurangan. Tetapi yang paling AMAN untuk mengaruk guna mengurangi rasa GATAL di kulit kita adalah menggaruk dengan cara KEDUA. Dengan cara ini, selain kulit kita AMAN, tidak TERLUKA ketika garukan dengan ujung kuku bagian bawah terlalu keras, kuku kita juga AMAN karena kotoran akibat garukan kuku TIDAK MASUK atau terselip didalam kuku atau TIDAK TERTINGGAL didalam kuku. KUKU kita TETAP BERSIH dengan garukan pada ujung kuku bagian ATAS.

Kelemahan menggaruk rasa gatal dengan UJUNG KUKU BAGIAN ATAS adalah rasa gatal yang kuat tidak cepat hilang. BUTUH beberapa kali garukan dibandingkan dengan menggaruk rasa gatal dengan UJUNG KUKU BAGIAN BAWAH.

Nah kalau begitu, silakan PILIH cara yang paling AMAN untuk menggaruk rasa gatal itu. Apakah dengan UJUNG KUKU BAGIAN ATAS atau UJUNG KUKU BAGIAN BAWAH.

Oh iya, kalau Anda menggaruk dengan UJUNG KUKU BAGIAN BAWAH dengan keras hingga KULIT TERLUKA, kalau Anda adalah seorang yang cenderung kena KELOID, maka luka itu bakal jadi KELOID.

Keloid itu SUSAH menghilangkannya. OBATNYA MAHAL LOH. 1 strip obat keloid dengan lebar 6x12 Cm berbentuk plester dengan GEL berharga sekitar Rp 600.000,-.

Nah kalau ndah gitu mau pilih yang mana ?

Oh iya lupa nich, ada artikel tentang rasa gatal, silakan baca ya, semoga ada manfaatnya !


Menggaruk dapat mengurangi rasa gatal:

Ilmuwan telah membuktikan bahwa menggaruk bisa meredakan gatal karena menggaruk dapat menghalau aktifitas pada beberapa sel syaraf tulang belakang yang mentransmit sensasi gatal ke otak.

Namun, efek tersebut hanya muncul disaat diri kita merasakan gatal. Walaupun kita mengerti bahwa menggaruk meredakan gatal, tidak banyak yang mengerti mekanisme fisiologisnya. Studi dari Universitas Minnesota ini muncul dalam jurnal Nature Neuroscience. Riset sebelumnya menyebutkan bahwa bagian spesifik dari syaraf tulang belakang – sistem spinothalamic - memiliki peran utama dalam mentransmit rasa gatal.

 

Aktifitas syaraf terhalang

Hasil riset terkini pada primata menemukan bahwa di saat gatal, menggaruk kulit menghalangi aktifitas sel syaraf pada spinothalamic untuk mengirimkan sinyal dari area gatal ke otak. Saintis Dr Glenn Giesler berharap dengan riset ini dapat menghasilkan cara baru untuk meredakan sensasi gatal kronis untuk yang pertama kalinya. Namun, ia mengatakan bahwa dibutuhkan informasi yang lebih banyak mengenai reaksi kimia yang mendalangi efek tersebut.

Profesor Gil Yosipovitch, seorang ahli kulit dari Wake Forest University di North Carolina mengatakan bahwa penemuan ini memiliki “potensi yang signifikan”. Ia mengatakan, “Walaupun jalan masih panjang, metode untuk menghasilkan sensasi nyaman pada saat menggaruk dengan tidak merusak kulit melalui stimulus obat-obatan yang bisa menghalangi aktifitas neuron tersebut berpotensi untuk mengobati gatal kronis”. Namun ia juga menegaskan bahwa menggaruk pada saat gatal merupakan fenomena yang kompleks yang melibatkan faktor-faktor seperti emosi seperti halnya fisiologi.

Dr Paul Bays dari UCL Institute of Cognitive Neuroscience juga menyetujui bahwa studi ini memiliki peranan penting untuk menjelaskan mekanisme fisiologis mengenai bagaimana sensasi gatal dapat berkurang. “Namun, masih belum jelas bagaimana menggaruk bisa meredakan gatal, atau bagaimana menggaruk hanya bisa efektif untuk meredakan gatal dan tidak untuk sensasi sakit lainnya yang ditransmisikan ke otak melalui jalur yang sama”

 

Jangan meremehkan rasa gatal

Ada begitu banyak hal yang bisa menyebabkan rasa gatal, termasuk diantaranya, lebih dari 50 penyakit seperti Aids, masalah Gallblader dan penyakit Hodgkin. Rasa gatal yang dihasilkan oleh bermacam penyakit dapat memberikan dampak yang besar terhadap kualitas hidup dan tidak dapat disembuhkan hingga saat ini. Untuk banyak jenis gatal, tidak jelas apakah setiap rasa gatal memiliki tujuan fisiologis tertentu.
Sumber: bbc.co.uk