05 April 2013

Dibalik Perseteruan Kopassus VS Preman (+Polisi)

The Red Barret ! Kopassus !


Anggota Kopassus yang menyerahkan diri setelah dibentuknya Tim Investigasi TNI untuk Kasus Penyerbuan LP Cebongan Sleman, boleh mendekam di tahanan militer tetapi persoalan tidak akan selesai sampai disini.

Preman-preman yang "dibina" Polisi DIY untuk melakukan pengamanan di tempat-tempat hiburan di DIY bakal terimbas kasus ini.

Sedari awal kita sudah katakan, ini soal lapak. Lapak pengamanan di tempat hiburan cukup besar nilainya apalagi bila tempat hiburan itu menyediakan narkoba.

Biasanya bandar narkoba akan meminta perlindungan pada aparat TNI dari pemalakan yang dilakukan oleh anggota Polisi terutama unit narkoba.

Bukan cerita baru di dunia pengamanan kalau Kopassus menjadi backing tempat hiburan elite.

Coba saja cek di sekitar tempat hiburan di Jakarta. Sebut saja di MILIS.

Tempat hiburan itu dimiliki oleh anak seorang Pengusaha Cina keturunan (berinisial TW) yang punya Bank besar di Jakarta untuk mencuci uang para Jenderal.

Tempat hiburan itu setiap malam dijaga oleh anggota Kopassus !

Bahkan pemilik tempat hiburan itu, seorang perempuan, selalu dikawal oleh 2 orang anggota Kopassus !

Kalau kemudian terjadi "huru-hara" di tempat hiburan Hugo's Cafe di DIY, he he he sudah gak heran lagi kalau anggota Kopassus menjadi pengaman di lokasi itu.

Memang susah menyelesaikan masalah ini kalau Polisi masih suka memalak pengusaha tempat hiburan, bandar narkoba, juragan parkir dll.

Polisi-polisi itu meminjam tangan PREMAN untuk menjalankan aksinya !

Dan PREMAN-PREMAN binaan Polisi itulah yang berhadapan dengan Kopassus !