28 February 2013

Semua kasus KORUPSI baik Century dan Hambalang terkait kepentingan di internal Partai Demokrat !

KORUPSI itu untuk kepentingan Partai Demokrat

Kasus Century mencuat lagi setelah Anas Urbaningrum ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam proyek Hambalang.

Anas Urbaningrum mengancam akan membuka Kasus Century setelah penetapan KPK atas Kasus Hambalang sebagai tersangka.

Apa kaitan kasus-kasus korupsi itu ?

Semua terkait dengan eksistensi Partai Demokrat ! Kasus Century yang bernilai 6,7 Trilyun muncul karena ada kepentingan politik Partai Demokrat untuk PEMENANGAN PEMILU 2009.

SBY meminta agar Partai Demokrat dapat merebut 21 % suara pada Pemilu 2009. Dengan suara yang sudah dipatok sebesar itu, wajar bagi Partai Demokrat untuk memenangkan Pemilu 2009 karena suara itu akan membawa SBY memegang tampuk Presiden pada 2009-2014.

Butuh dana besar untuk merebut suara, darimana sumber pendanaan bagi kepentingan Partai Demokrat (baca: SBY) ?

SBY meminta Budiono untuk mecari dana besar guna membiayai operasi perebutan suara rakyat 21 % bagi Partai Demokrat. Partai baru yang mampu merebut suara rakyat mengalahkan Partai PDIP dan Partai Golkar !

Budiono mendapat tugas itu bukan dengan tangan kosong. SBY menjanjikan Budiono sebagai Wakil Presiden pada Pilpres 2009-2014.

Dana besar yang dibutuhkan oleh Partai Demokrat akhirnya diusahakan oleh Budiono dengan membidik Bank Century. Bank yang hanya membutuhkan dana sebesar 600 Milyar, digelontor dengan dana "siluman" sebesar 6,7 Trilyun !

Ada selisih antara kebutuhan real bailout Bank Century sebesar 600 Milyar dengan dana "siluman" sebesar 6,7 Trilyun.

Partai Demokrat akhirnya dapat memenuhi permintaan SBY memenangkan Pemilu pada 2009 dangan meraih suara rakyat 21 % sesuai target SBY dengan dana sebesar 6 Trilyun !

Lain lagi dengan kasus Hambalang.

Kasus Hambalang terjadi dengan nilai korupsi sebesar 1,7 Trilyun, juga terkait dengan kebutuhan dana di Partai Demokrat. Partai yang juga akan mengadakan pemilihan Ketua Umum, perlu dana segar untuk menghelat Kongres Partai Demokrat.

Dana yang akan digelontorkan untuk acara itu bersumber dari Kementerian Olahraga. Ibas Yudhoyono yang berkepentingan dengan pendanaan Partai Demokrat meminta bantuan Andi Malaranggeng untuk mencari dana buat kepentingan acara.

Ibas Yudhoyono memakai cara bapaknya, yaitu memberi janji gratifikasi pada Andi Malaranggeng untuk dipilih sebagai Ketua Umum.

Namun sayangnya, Anas Urbaningrum yang tahu dengan gelagat tidak baik, mampu menelikung Kongres Partai Demokrat pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat.

Dana yang dikirim oleh Nazaruddin ke Kongres Partai Demokrat sebenarnya untuk pemenangan Andi Malaranggeng.

Bagaimana Anas Urbaningrum memenangkan pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat ?

Anas Urbaningrum memberi laporan pada SBY bahwa Kongres Partai Demokrat didanai dengan anggaran dari Kementerian Olahraga untuk pemenangan Andi Malaranggeng.

"Saya tahu ada upaya menjegal saya dengan cara yang sadis" begitu kata Anas pada SBY.

SBY takut dengan perkataan Anas ! SBY kemudian meminta agar Kongres Partai Demokrat memilih Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

SBY khawatir kalau Anas Urbaningrum kalah dalam pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat dan  kemudian membocorkan korupsi proyek Hambalang untuk pemenangan Andi Malaranggeng ke media !

Referensikan Blog Ini dengan nama domain : www.kisahhidupiw.blogspot.com