19 December 2012

Membuat Mesin Potong Rumput

IW membuat mesin potong rumput disela-sela waktu jualan Siomay
 
Hujan tiba. Pastinya pasokan air di tanah bakal berlebih. Rumput suka dengan pasokan air itu. Rumput tumbuh subur pada musim hujan.

Rumput yang terpelihara, nyaman untuk dilihat tetapi rumput yang tumbuh tidak terawat, akan membuat masalah.

Begitu juga dengan IW. IW punya masalah dengan rumput yang tumbuh subur di belakang rumah. Kalau dibiarkan akan sangat mengganggu pemandangan.

Mau dipotong pakai sabit, IW nggak punya banyak waktu untuk itu.

Dengan berbekal peralatan yang tidak dipakai di gudang, IW mulai putar otak. Berkreasi untuk membuat mesin potong rumput. Dulu pernah membuat tetapi gagal karena mesin yang dipakai adalah bekas kipas angin untuk mobil. Hasilnya, motor dinamo yang dipakai, kurang kuat untuk memotong rumput.

Sekarang IW punya mesin blender yang tidak digunakan. Mesin blender itu diambil motor dinamonya.

Setelah bahan utama didapat, IW kemudian mengumpulkan bahan lainnya seperti pipa aluminium, gagang sapu bekas, mug plastik bekas, kabel bekas dan lainnya.

Disela-sela menjual Siomay, IW menyempatkan membuat mesin potong rumput dengan menggabungkan bahan-bahan yang sudah ada.

Jadilah bahan-bahan yang tidak berguna itu menjadi bahan yang bisa dimanfaatkan untuk merapikan rumput yang tumbuh subur di belakang rumah IW.

Kalau Anda ingin membuat mesin pemotong rumput, carilah bahan-bahan itu di pasar loak. Kalaupun akan membeli bahan-bahan itu, biayanya tidak lebih dari Rp 100.000,- , bandingkan dengan harga sebuah mesin pemotong rumput yang menggunakan bahan bakar bensin. Harga di toko hardware sekitar Rp 1 juta keatas.

So get smart gitu, hidup walaupun terpuruk, miskin, tidak punya uang tetapi otak harus tetap bekerja. Get smart dalam hidup, berusaha untuk bangkit dan memberdayakan kemampuan diri sendiri.

Ini dia video yang dikirim IW ketika mencoba mesin pemotong rumput buatannya, dibelakang rumah:


Sampai jumpa lagi...