18 November 2011

The Rat Trap (2)

Teknologi telah membuat manusia dapat menyelesaikan persoalan-persoalan hidupnya dengan mudah.

Tak berbeda dengan IW, persoalan-persoalan hidup yang menderanya sejak mendapat fitnah keji dan kejam yang dilakukan oleh Wishnutama Direktur Utama TransTV, diselesaikannya dengan "caranya" sendiri.

IW, seorang yang berlatar belakang teknik, menerapkan logika-logika kuat yang diaplikasikannya untuk mengetahui siapa yang telah melakukan perbuatan keji dan kejam terhadapnya.

Untuk mempersingkat waktu mari kita tanya pada narasumber kasus fitnah yang dilakukan oleh Wishnutama seorang Direktur Utama di TransTV:

Tanya: Mas, bagaimana tikusnya sekarang?

Jawab: He he he saya tadi malam mencoba menjebak tikus-tikus itu lagi.Ada beberapa yang masih mengganggu tetapi tidak banyak.Saya coba kasih umpan ikan pindang kesukaan saya.Tapi ya itu tadi gagal.Mereka kayaknya sudah tahu mau dijebak pake perangkap tikus dan sekarang hati-hati sekali memilih makanannya he he he

Tanya: Wah harus cari perangkap yang lebih canggih dong Mas...

Jawab: Bisa iya bisa tidak sih, namanya juga tikus khan tetap binatang.Dia butuh makan.Kalau lagi lapar ya dimakan juga.Cuman kok aneh sudah beberapa kali saya ganti umpan kok nggak dimakan juga ya?Ya ada benernya juga sih mungkin perangkapnya harus diganti dengan yang lebih canggih...

Tanya: Perangkatnya kali Mas,kalau teknologi khan begitu...

Jawab: Nggak mudeng saya penjelasan Anda...

Tanya: Ha ha ha ha Mas, kita khan sudah beberapa kali memberi umpan tikus-tikus yang mengganggu Mas namun hingga kini nggak ada reaksi apapun dengan umpan Mas.Paham maksud saya nggak?

Jawab: Oh kaitannya dengan kasus saya nich?

Tanya: Iya lah Mas.Apalagi?

Jawab: He he he ada benernya juga ya.Kita disini tahunya pengunjung blog jadi banyak tetapi diseberang sana kita nggak tahu reaksi mereka he he he

Tanya: Nah gimana Mas, ada ide mengganti perangkap tikus nggak?

Jawab: Ha ha ha kalau saya sih santai aja.Targetnya khan saya sudah tahu siapa yang memfitnah saya.Perkara kemudian saya terpuruk karena dipecat dari TransTV kemudian diburu pembunuh bayaran kemudian diintimidasi intel polisi kemudian ditangkap polisi kemudian dipecat PT Platinum, yah itu resiko.Namun bahasanya khan saya kemudian dizalimi oleh mereka.Nah kalau sudah zalim pada saya pasti ada balasannya.Dan semua itu saya serahkan pada Allah SWT.Apakah Allah SWT akan memberi azab karena menzalimi saya ya itu hak prerogatif Allah.Kita nggak perlu mencampuri urusan Allah SWT.Disini khan kita cuman bercerita saja.Ingat ya kita cuman bercerita saja.Dan cerita itu jangan ditambah atau dikurangi dan juga jangan berlebihan karena nanti kesannya kita yang zalim pada mereka.Gimana?

Tanya: Akur deh Mas, memang awalnya khan kita membantu Mas cuman untuk mengetahui siapa yang melakukan fitnah terhadap Mas.Setelah tahu ya kita juga sependapat dengan Mas.Cuman cerita doang khan...

Jawab: Ya setujulah kalau itu.Kita sekarang ngomong-ngomong bulsit saja.Seandainya begini atau begitu gimana he he he

Tanya: Setuju Mas, nah kita ngomongin soal film nih Mas...

Jawab: Wah demen saya, apa yang mau diomongin soal film...

Tanya: Mas pada edisi kemarin melontarkan judul film the Assassin....gimana maksudnya Mas?

Jawab: Oh itu.Begini.Kalau ada produser film yang ingin mengangkat cerita dalam blog ini, ada 3 alternatif judul.Saya punya script nya.

Tanya: Asik juga nih.Apa saja Mas...

Jawab: Pertama judulnya The Hacker, kedua judulnya The Assassin dan ketiga judulnya The Untouchable.

Tanya: Bisa jelaskan satu persatu Mas...

Jawab: Begini.The Hacker itu bercerita tentang seorang polisi yang dipecat dari kesatuannya.Polisi itu anggota unit IV Cyber Crime Polda Metro Jaya.Dia dipecat karena difitnah oleh atasannya, Direktur Reserse dan Kriminal.

Tanya: Gile...serem banget cerita itu Mas...

Jawab: Yah namanya juga cerita.Tapi di USA yang gini-gini ini sudah biasa.Cerita tentang LAPD dan lainnya diangkat dalam film.Nggak apa-apa itu.Kenapa di Indonesia menjadi tabu untuk mengangkat cerita-cerita itu.Meskipun fiksi namun enak kok ditonton jadi movie...

Tanya: Oke terus bagaimana cerita The Hacker itu...

Jawab: Saya lanjutin ya.Nah polisi itu bernama Ucup.Setelah dipecat dari kesatuannya dia balas dendam untuk mencari siapa biang kerok pemecatannya.Dengan kemampuan di bidang Information Technologi (IT), dia gunakan kemampuannya untuk menerobos jaringan IT Polda Metro Jaya.Hasilnya dia mendapat informasi banyak tentang kasusnya.Selain itu dia mendapat banyak data mengenai korupsi yang dilakukan oleh Direkturnya itu....

Tanya: Gile....daya khayal Mas tinggi juga nih...

Jawab: He he he gue...

Tanya: Mas kok pakai nama Ucup sih?

Jawab: Yah Ucup itu nama anggota polisi Polda Metro Jaya yang nangkap saya lagi...

Tanya: Ha ha ha ha kacau Mas...

Jawab: He he he he saya sih nggak ada maksud untuk melakukan pencemaran nama baik si Ucup tetapi biar nama Ucup juga terkenal di blog ini.Masak cuman atasannya doang yang disebut di blog ini...

Tanya: Pangkatnya apa Mas?

Jawab: Waduh saya lupa tuh...ya kalau nggak salah Aipda atau Aiptu gitu.

Tanya: Oke terus ceritanya gimana?

Jawab: Ya saya lanjutin lagi ya.Nah setelah Ucup mendapatkan banyak sekali sumber informasi kemudian dia membalas sakit hatinya itu dengan membeberkan dokumen korupsi atasannya itu pada pers.Endingnya Direktur itu dipecat dari kesatuannya.

Tanya: Asik juga tuh Mas, yang kedua?

Jawab: Yang kedua The Assassin.Ceritanya begini.Ada seorang intelejen di Badan Intelejen Negara atau BIN.Dia juga dipecat dari kesatuannya karena difitnah Direktur BIN.Kemudian dia membalas dendam pada atasannya itu.

Tanya: Wah BIN terbawa-bawa juga nih Mas...

Jawab: Ya nggak apa-apa khan.Di Amrik, CIA itu sering menjadi background cerita-cerita intelejen kok.Kenapa kalau di Indonesia membawa nama BIN kok jadi sewot.Khan itu sudah biasa di film...

Tanya: Ntar kita diburu BIN loh Mas...

Jawab: Biarin aja.Emang takut kamu?

Tanya: Takut juga sih.....

Jawab: He he he he gitu aja takut.Cetek kamu.....

Tanya: Wah terserah Mas deh...kita ngikut aja.Nti kalau kita ditangkap, bantuin ya Mas...

Jawab: Bantuin pake apa lha saya masih miskin gini mau bantu apa coba?

Tanya: Yah apalah gimana caranya kita bisa lepas dari penjara gitu...

Jawab: He he he gampang, kita khan sudah punya pengalaman bagaimana lepas dari penjara Polda Metro Jaya....

Tanya: Oh iya Mas, ha ha ha ha bisa juga ya...

Jawab: Yah itu sih kebetulan aja.Santai lah.Hadapi persoalan itu dengan pikiran yang cerdas....

Tanya: Get smart gito loh....

Jawab: Yo i

Tanya: Terus ceritanya gimana Mas?

Jawab: Oh iya sampai lupa, begini, intelejen itu kemudian membongkar jaringan intranet BIN.Banyak dokumen yang bisa didapat dan termasuk TOP SECRET.

Tanya: Wah apa lagi nih....

Jawab: Tahu nggak, intelejen itu yang namanya juga Ucup, dia berhasil mendapatkan dokumen TOP SECRET pembunuhan Munir.

Tanya: Wah jangan deh Mas ntar kita tersangkut-sangkut lagi...

Jawab: Kenapa takut, khan cuman cerita...

Tanya: Mas cerita, kita yang dibui Mas....

Jawab: Nah kamu kok sekarang suka takut gitu sih...

Tanya: Ya gimana ya pembunuhan Munir khan sumber di BIN itu.

Jawab: Ya sampai sekarang khan masih ngambang.Katanya Polycarpus yang melakukan.Emang sih tetapi kenapa?

Tanya: Ada hubungan sensitif Mas...

Jawab: Apa hubungannya dengan Polycarpus.Emang kayak cerita gay yang membunuh pacarnya karena cemburu dengan istri Munir.Nggak khan?

Tanya: Tahu lah Mas, takut ah, terusin ceritanya lagi Mas...

Jawab: Ha ha ha oke-oke itu bukan urusan kita yang jelas alur ceritanya, dia mendapatkan dokumen yang kemudian bisa membuat atasannya itu dipenjara karena menyembunyikan dokumen itu pada publik.

Tanya: Kalau data intelejen khan memang tidak untuk konsumsi publik Mas...

Jawab: Tahu ah saya juga takut mau cerita....

Tanya: Ha ha ha takut juga yah....

Jawab: Iya lah...sensitif story bok....

Tanya: Oke lanjutnya?

Jawab: Nah yang ketiga The Untouchable.Ceritanya tentang seorang detektif yang dipecat dari kesatuannya juga....

Tanya: Pasti namanya juga Ucup khan....

Jawab: Tahu aja ha ha ha ha ha

Tanya: Terus....

Jawab: Nah Ucup ini kemudian mencari siapa yang melakukan fitnah pada dia sehingga dia dikeluarkan dari dinas detektifnya.

Tanya: Panjang nggak ceritanya?

Jawab: Panjang sih....

Tanya: Berapa lama?

Jawab: 30 menit lah...

Tanya: Wah nggak jadi deh Mas.Kebanyakan...

Jawab: Loh mau diterusin apa nggak?

Tanya: Besok lagi deh Mas,ngantuk nih...

Jawab: Oke deh, kacau juga kalau wawancara dengan wartawan ngantuk-an gini...

Tanya: Hua ha ha ha ha ha