29 November 2011

Insyaallah Ada Jalan (4)

Lagu indah insyallah yang bisa membawa kedamaian di hati IW juga telah memberi inspirasi untuk bangkit dari keterpurukan yang lama dideritanya akibat fitnah keji dan kejam yang dilakukan oleh Wishnutama Direktur Utama TransTV.

Menyambung edisi yang lalu,kita tidak berpanjang lebar dengan prakata,marilah kita mulai saja perbincangan dengan IW,korban fitnah keji dan kejam Wishnutama Direktur Utama TransTV:

Tanya: Mas apa kabar?Kita break agak lama sementara pengunjung blog sudah pada menunggu apa gerangan yang akan terjadi nanti pada cerita ini...

Jawab: He he he kabar saya baik.Jualan meski hujan tetapi tidak seperti dulu lagi.Warung yang saya namakan Cafe Jalanan "NiquNopo" sudah mulai dikenal orang.Jadi apresiasi mereka pada warung saya sudah lebih baik dari dulu meskipun sekarang Siomay saya harganya mahal tetapi orang justru suka dengan harga itu karena menunjukkan kelas tersendiri.Orang kita kalau disuguhkan dengan sesuatu yang berkelas justru suka dibanding saya jualan murah.Mereka pasti mencibir kalau saya jual murah justru kesannya jualan saya jadi murahan.Nggak berkelas gitu.

Tanya: Mas khan targetnya kelas menengah keatas...

Jawab: Betul,apalagi sejak dikunjungi Zaky yang keponakan Aburizal Bakrie,orang jadi tahu siapa Aburizal Bakrie.Terus saya banyak cerita pada pelannggan saya tentang Aburizal Bakrie yang leluhurnya sempat miskin.

Tanya: Berkah juga cafe jalanan Mas dikunjungi Zaky...

Jawab: Tentu.Saya menganggapnya karunia.Dengan dia datang ke cafe jalanan yang saya bikin apalagi di kota kecil justru gaungnya jadi besar.Cafe pinggir jalan yang datang orang Jakarta orang nggak sembarangan lagi.Bos...

Tanya: Mas kita ke topik utama bagaimana Anda bisa bangkit dengan lagu Insyaallah...

Jawab: Oke.Yang utama saya suka lagu itu meski ada sedikit kesalahan pada syair lagunya tetapi tetap saya suka karena ternyata apa yang disampaikan itu sesuai dengan cerita yang saya alami.

Tanya: Ada cerita menarik selain yang Mas ceritakan pada edisi lalu?

Jawab: Ada.Waktu itu anak saya yang kedua mengalami kejadian yang juga buat saya menakutkan.Dia terjatuh ketika sedang mengejar layangan.Pergelangan tangannya seperti terkilir.Bengkak jadinya.Saya mau bawa ke rumah sakit tetapi anak itu tidak mau.Terus sama kakak ipar saya dibawa ke tabib,sangkal putung namanya.Tabib itu biasa mengobati patah tulang.Nah setelah seminggu,bengkaknya belum reda juga,saya mulai panik.Dengan persoalan yang saya hadapi sedemikian berat,muncul masalah lagi.Makin berat saja beban hidup saya.Sebenarnya saya curiga dengan bengkaknya itu.Pasti nggak beres gitu.Tapi anak itu tetap nggak mau dibawa ke rumah sakit,malah saya yang jadi stress.Saya nggak bisa tidur.Terus dengan segala cara saya coba yakinkan pada ibunya kalau anak itu mesti dibawa ke rumah sakit.Pada proses itu anak itu justru bertingkah.Saya makin stress lagi.Tapi alhamdulillah akhirnya anak itu mau juga dibawa ke rumah sakit.Waktu itu sudah hampir 1 bulan anak itu menderita.Saya rada shock juga melihat anak itu.Terus di rumah sakit pergelangan tangannya di rontgen.Ternyata pada tulang nya ada retak dan hampir patah.Cuman karena masih muda jadi selama 1 bulan itu retakan tulang sudah mulai tumbuh dan menyambung.Setelah tahu saya jadi stress lagi.Tapi saya coba berdoa sama Allah,Ya Allah Tolonglah anak saya...Allah menunjukkan kebesarann Nya.Anak itu tertolong.Saya bawa ke seorang dokter ahli bedah dan disana diberi obat meredakan bengkaknya.Kemudian setelah mendapat perawatan dokter,anak itu mulai lebih segar,kondisinya tidak seperti sebelumnya.Saya mulai baik nggak stress lagi.Seperti biasa saya menuruti apa yang dia mau.Rupanya dia pingin makan bakso yang paling enak di Tuban,terus kita makan sama-sama.Allah telah mendengarkan doa saya,orang yang teraniaya.Saya percaya dengan apa yang disampaikan dalam Al Qur'an bahwa doa orang-orang yang teraniaya akan lebih didengarkan oleh Allah.Allahu Akbar.

Tanya: Kisah yang lain Mas?

Jawab: Baik,saya merasa apa yang terjadi dengan saya mungkin juga dialami oleh orang lain.Namun kadang mereka tidak mau cerita sehingga kejadian yang dialami tidak dapat diambil manfaatnya bagi orang lain.Kisah saya mungkin biasa tetapi karena saya ceritakan pada orang lain,ada manfaat yang didapat,mudah-mudahan begitu.Selain saya lebih tenang dalam menjalani musibah ini,saya juga lebih fokus menyelesaikan masalah yang saya hadapi.Dan Allah justru membimbing saya keluar dari masalah berat yang saya alami.Banyak yang sudah saya ceritakan bagaimana saya mendapat kemudahan-kemudahan ketika musibah ini saya alami.

Tanya: Contohnya?

Jawab: Begini.Ketika saya mau menjual rumah saya yang di Gresik,saya kesulitan mencari pembeli.Sudah say iklankan di koran tetapi tetap saja sulit padahal rencana mau pindah ke Tuban sudah dekat.Tahu nggak siapa akhirnya yang mau membeli rumah saya itu?

Tanya: Siapa Mas?

Jawab: Tetangga saya sendiri.

Tanya: Ha ha ha nggak jauh rupanya...

Jawab: Ya itulah.Namanya rejeki itu nggak jauh dari kita asal kita yakin Allah akan melindungi kita.

Tanya: Boleh tahu siapa yang membeli rumah Mas?

Jawab: Namanya ibu Suwarno.Dia itu pengusaha konveksi di komplek perumahan saya.Belinya nggak cash tetapi mencicil tetapi nggak pakai bunga.Saya sih tetap menganggap haram kalau pakai bunga segala jadi ya harga yang disepakati kemudian dibagi berapa kali mencicil gitu.

Tanya: Waktunya berapa lama?

Jawab: Saya beri waktu 3 tahun.Dan Alhamdulillah uang hasil menjual rumah itu bisa membantu kebutuhan hidup saya dan keluarga.Ketika sedang butuh untuk biaya sekolah anak-anak,dari uang itu cukup terbantu.Allah juga memberi kemudahan pada anak-anak saya.Yang pertama itu sekolah di Pelayaran Tuban dan selama dia sekolah nggak bayar apa-apa justru dapat bea siswa karena termasuk siswa terbaik.Alhamdulillah Allah Maha Besar.

Tanya: Banyak cerita Anda yang menggambarkan perlindungan yang Anda dapat dari Allah...

Jawab: Ya begitulah yang terjadi.Saya terlindung dari percobaan pembunuhan,terlindung dari intimidasi,terlindung dari teror,terlindung dalam mencari rejeki segalanya lah...Allahu Akbar...

Tanya: Boleh sedikit cerita tentang itu...

Jawab: Nah setelah saya jual rumah di Gresik,setiap 3 bulan sekali saya ambil uang ke ibu Suwarno.Kalau sudah ketemu ibu Suwarno,kita suka ngobrol.Share pengalaman juga.Terus suatu saat saya ngobrol soal saya yang berseteru dengan Wishnutama.Ibu Suwarno tanya begini "Wishnutama yang namanya ada di layar TV itu?" katanya.Saya jawab iya bu...Terus ibu Suwarno meneruskan ceritanya."Pantes dulu pernah ada orang mengaku dari TransTV,pakai mobil Kijang,rambutnya cepak,mereka mencari Pak Imam" kata ibu Suwarno.Saya mulai manggut-manggut mendengarkan cerita ibu Suwarno yang rada emosi cerita tentang orang berambut cepak itu."Mereka berempat lho Pak Imam terus tanya-tanya sama saya" kata ibu Suwarno.Saya kemudian menanyakan apa yang ditanyakan orang-orang berambut cepak itu.Ibu Suwarno kemudian menjelaskan apa yang dialaminya."Saya bilang Pak Imam pindah ke Tuban,rumahnya dijual pada saya" begitu ibu Suwarno cerita.Kemudian orang berambut cepak itu menanyakan begini "Dimana di Tubannya?" kata orang itu."Saya nggak tahu" kata ibu Suwarno.Orang berambut cepak itu kemudian mengajukan pertanyaan lagi dengan congkaknya "Masak nggak tahu dimana Imam pindah?".Saking jengkelnya ibu Suwarno menjawab begini "Saya nggak ada urusan Pak Imam pindah kemana,pokoknya kalau Pak Imam kesini menagih pembayaran rumah ya saya kasih gitu aja" begitu jawab ibu Suwarno.Akhirnya orang-orang yang mencari saya itu pada pergi...

Tanya: Mereka mengirim orang mencari Mas?

Jawab: Iya itulah.Saya nggak bohong.Kalau nggak percaya tanya saja sama ibu Suwarno,orang yang membeli rumah saya itu.

Tanya: Oke,terus di Tuban ada kajadian apa setelah itu.

Jawab: Ya setelah saya diceritakan peristiwa di Gresik oleh ibu Suwarno itu,saya baru ingat kalau peristiwa itu terjadi sebelum saya ditendang orang di jalan raya.Saya ingat kemudian.Terus saya bilang sama ibu Suwarno kalau saya mengalami teror.Saya juga mau dibunuh orang.Ibu Suwarno kaget ketika tahu cerita saya itu.

Tanya: Gila kejam banget ya Mas...

Jawab: Entahlah.Saya juga bingung,apa yang menjadi motivasi mereka mau membunuh saya.Saya seorang diri dikeroyok sama mereka.Apa ya wajar?

Tanya: Gila memang,cerita Mas nggak terekspos lagi...

Jawab: Ya setelah saya konsultasi ke Lembaga Hukum mereka sarankan supaya cerita saya dipublish saja.Paling tidak bisa meredakan pressure mereka terhadap saya.

Tanya: Mas punya sesuatu yang rahasia yang bisa membuka atau menghacurkan mereka?

Jawab: Nggak lah.Apa coba?Paling yang saya tahu soal kasus suap yang dilakukan Ishadi SK dulu masih Direktur Utama TransTv sedang Wishnutama masih Direktur Operasional TransTv.

Tanya: Bagaimana suap yang dimaksud?

Jawab: Ishadi SK menyuap Departemen Pos dan Telekomunikasi di Jakarta untuk mendapatkan ijin frekwensi.Itu kemudian menjadi kasus besar karena berseteru dengan TPI yang sekarang menjadi MNCTV.

Tanya: Mungkin itu yang membuat mereka marah...

Jawab: Mungkin juga iya.Malulah saya buka boroknya...

Tanya: Senjata pamungkas Mas...

Jawab: He he he betul juga.Saking marahnya sampai mau membunuh saya...

Tanya: Mas perlu dilindungi karena musuh Mas masih berlekiaran di Indonesia...

Jawab: Kalau mau bunuh saya ya silakan.Nyawa ini milik Allah SWT.Kalau berani sama Allah SWT ya silakan...banyak bukti kalau saya dilindungi oleh Allah SWT...

Tanya: Mudah-mudahan begitu.Tapi harus juga preventif Mas.Mereka punya duit...

Jawab: Ya saya pasrah saja sama Allah SWT,kalau memang umur saya pendek ya nggak apa-apa.Persoalan hidup saya berat.Kalau terus-terusan begini bisa mati berdiri saya.

Tanya: Mudah-mudahan ada yang memperhatikan kasus Mas ini.Kasus Mas termasuk langka.Daripada kasus Prita Mulyasari,kasus Mas ini termasuk lebih berbobot...Ada ceritanya lagi dibanding kasus Prita...

Jawab: Sayangnya lawan kita media,punya duit,punya koneksi jadi mudah membungkam kasus ini.Mana ada media yang memblow up kasus ini?Nggak ada khan?

Tanya: Iya Mas,mungkin karena internal kali...

Jawab: Internal maupun eksternal kalau kasus ya di beritakan dong.Masak memblow up kasus ini saja nggak berani?

Tanya: Mungkin nanti kasus Mas muncul di Malaysia.Siapa tahu Mas...

Jawab: Mudah-midahan ya.Soalnya saya dibayang-bayangi ketakutan.Khan cafe jalanan saya ada di pinggir jalan raya.Jadi kalau ada mobil kijang bagus yang berhenti di dekat cafe saya,saya sudah deg-degan,waspada gitu,kalau-kalau mereka memburu saya lagi.

Tanya: Itulah Mas,kalau kemudian Mas ditembak dari jauh khan bahaya...

Jawab: Iya juga sih,mudah-mudahan Allah masing melindungi saya...

Tanya: Kegelisahan Mas sudah dibaca banyak orang,kita yakin mereka nggak berani lagi melakukan manuver begitu.Konyol Mas kalau akhirnya Mas dibunuh.Pasti tercium siapa yang melakukannya...

Jawab: Lha saya mati duluan dong...

Tanya: Ha ha ha nggak lah Mas mudah-mudahan nggak terjadi...

Jawab: Siapa yang jamin kalau saya nggak dibunuh?

Tanya: Iya juga Mas,kita khan nggak bisa buka kedok nih...

Jawab: Ya sudah lah,yang penting kita sudah berusaha dengan bercerita,pasti ada yang baca.Mudah-mudahan blogger di Malaysia mau mendengarkan suara saya.Kegelisahan saya dan ketakutan saya.Saya tetap yakin Insyaallah Ada Jalan.

Tanya: Kita doakan begitu juga Mas mudah-mudahan ada yang mau membantu memulihkan kondisi Mas.Baik pembaca setia blog ini.KIta tidak berpanjang kata.Kita sudahi dulu cerita pada edisi kali ini.Lain waktu kita sambung dengan cerita IW yang lain.Stay Tune di blog ini.Salam....