21 August 2011

Pedihnya Hidup Dalam Belenggu Fitnah (7)

Sabar merupakan kunci yang diterapkan IW dalam perjalanan hidupnya.Walaupun diterpa fitnah dan ekses yang menyertainya,IW tetap sabar menghadapi semua itu.

Setelah kita menyampaikan sebuah tulisan dalam buku Cara Nabi keluar dari kesulitan hidup karya ustad Hendra Setiawan yang diterbitkan oleh penerbit Jabal-Bandung, dimana buku itu telah menjadi salah satu inspirasi IW untuk bangkit dari fitnah yang dialaminya.

Dan bagaimana kisah selanjutnya,mari kita ikuti tanya jawab bersama IW untuk membahas buku tersebut:

Tanya: Mas,kita sudah dapat kiriman sebagian tulisan dari buku yang Anda baca.Meski kami menerima hanya berupa email Anda namun kami ulas sehingga tulisan singkat Anda bisa kami jabarkan....

Jawab: Ya dan setelah saya baca, ulasan itu bagus sekali.Untuk lebih detilnya silakan membeli bukunya di toko buku.Dari buku itulah hati saya menjadi sejuk.Kesabaran kita kadang diuji dan bila kita dapat lulus dari ujian itu,iman kita meningkat.Kita harus juga tabah menghadapi kerasnya hidup di dunia ini.

Tanya: Oke,Anda begitu sabar menghadapi kasus ini,sepertinya kesabaran Anda sudah terlatih?

Jawab: Sejak kecil hidup saya susah.Saya belajar mandiri dan itupun sejak kecil.Susah itu sudah menjadi bagian dari hidup saya.Saya kemudian dapat belajar dari kehidupan yang susah itu.Dengan kita tahu kesulitan hidup,kita mampu menghadapi kesulitan itu walaupun terjadi demikian hebatnya.Hidup ini memang sulit,sejak terlahir ke dunia,kita sudah ditakdirkan menghadapinya.Jadi hadapilah kesulitan hidup itu dengan lapang dada.Sabar adalah kuncinya.

Tanya: Mas,Anda belum ceritakan kesulitan yang Anda hadapi pada kita...

Jawab: Banyak sekali kesulitan yang saya hadapi apalagi sejak saya difitnah.Ceritanya sangat panjang.Bayangkan cerita itu sejak tahun 2006 hingga sekarang.Sebelumnya saya sudah ceritakan bagaimana saya mendapatkan fitnah itu.Meski sakit tetapi saya hadapi.Mungkin inilah jalan hidup saya.

Tanya: Bisa Anda ceritakan setelah Anda dipecat dari TransTV?

Jawab: Baik.Tadinya saya tenang menghadapi pemecatan itu.Namun kemudian saya tidak tahan juga menghadapi pemecatan itu.

Tanya: Kanapa?

Jawab: Setelah saya menyelasaikan semua urusan di Jakarta,saya pulang ke Surabaya.Saya kemudian sering mendapat sambungan telephone yang nomornya disembunyikan.Bahasanya saya mendapat teror by phone.

Tanya: Seberapa sering teror itu muncul?

Jawab: Sering sekali,terutama malam hari hingga tengah malam pernah saya terima.Hape saya berdering tetapi ketika saya angkat,orang yang menghubungi saya kemudian mematikan hapenya.Atau setelah saya angkat,orang itu tidak bicara,hanya diam saja.

Tanya: Apa yang kemudian Anda rasakan.

Jawab: Karena teror itu saya seperti pusing.Yah mungkin jadi kurang tidur sehingga kepala saya pusing.Saya mencoba menenangkan diri tetapi tetap tidak mampu karena teror itu begitu seringnya.

Tanya: Terus mengganggu kejiwaan Anda begitu?

Jawab: Betul.Saya kemudian depresi.Stress sudah pasti.Solusi belum saya dapatkan.Saya membutuhkan pekerjaan saat itu.Namun karena belum dapat ya saya menunggu.Saya juga kontak dengan teman-teman kalau ada lowongan kerja.

Nah,ketika jiwa saya mulai limbung.Saya kehilangan pegangan hidup.Saya tidak mampu lagi berpikir jernih.Saya ilustrasikan saja keadaan itu seperti ini.Kalau kita jalan kaki,bila tidak ada masalah kita jalan itu enak khan,nah saya kalau jalan kaki seperti terbang.Kepala ini sudah nggak punya rasa kalau dipegang,pusing sekali.

Mungkin begini rasanya depresi itu.Kemudian saya ke rumah saudara yang profesinya dokter.Dia rupanya tahu keadaan saya.Pakde saya saja sudah ketakutan.Takut kalau saya sampai bunuh diri.

Terus oleh saudara saya itu,saya dibawa ke psikeater di RS Islam Surabaya.Waktu dibawa ke rumah sakit,saya sudah kayak mayat hidup.Nggak ada rasa gitu.Kemudian dokter psikeater itu memberi saya obat penenang.

Baru 1 hari saya minum,memang saya bisa tidur nyenyak tetapi esok harinya bangun tidur,depresi saya kumat lagi.Kemudian saya kontak ke Pakde saya.

Saya diminta datang ke rumahnya.Ada ustad dari Masjid Al Falah Surabaya yang akan membantu stress yang saya alami.

Saya kemudian pergi ke rumah Pakde saya dan mendapat terapi dari ustad itu.Banyak wejangan yang saya terima.Ustad itu juga punya pengalaman hidup seperti saya.Dia mengundurkan diri karena tahu perusahaan dimana dia bekerja menggunakan campuran bahan dari daging babi sehingga ada penolakan terhadap perbuatan itu.

Setelah mengajukan pengunduran diri,ustad itu membuka usaha warung Bebek Goreng.Sekarang dia punya 3 cabang di Surabaya.Penghasilannya lebih besar dari ketika dia bekerja di perusahaan yang menggunakan campuran daging babi tetapi berlabel HALAL itu.

Saya mendapat terapi oleh ustad itu supaya kejiwaan saya menjadi normal kembali.Pakde saya juga mengiring keadaan saya yang seperti itu dengan mengajak sholat tahajud bersama.

Pakde saya itu orangnya agamis.Sejak beliau mendapat fitnah dari teman sekantornya di Kolibri (sekarang Unilever) yang menuduh Pakde saya ikut organisasi PKI,beliau sering melakukan sholat tahajud.Hampir 10 tahun setiap hari Pakde saya melakukan sholat tahajud.Alhamdulillah,pada akhir hayatnya sekitar bulan Januari 2010 beliau wafat dengan tenang,tidak meninggalkan keburukan apapun.Beliau terkena stroke dan tidak sadarkan diri hingga meninggal dunia.

Tanya: Kisah Pakde Anda rupanya sama dengan Anda?

Jawab: Kalau dulu Pakde saya nggak bisa membalas perlakuan teman sekantornya itu.Dulu nggak ada internet.Namun setelah ditahan di penjara selama 3 bulan kemudian dibebaskan karena tidak terbukti,beliau hanya memohon pada Allah agar ditunjukkan pelakunya.

Dan ajaib,ketika Pakde saya jalan-jalan sore,beliau bertemu dengan temannya itu.Namun kasihan keadaannya.Teman yang melakukan fitnah itu kondisinya mengenaskan.Pakaiannya compang camping dan gila.Allah memberi azab pada orang itu.

Setelah dipecat dari Kolibri,Pakde saya jadi kenek bemo.Meningkat kemudian jadi sopir bemo.Terus ketika mengantar seseorang,Pakde saya menjelaskan siapa dirinya.Beruntung sekali ternyata seseorang itu menjabat sekretaris direksi.Perempuan yang menjadi sekretaris direksi itu lalu meminta Pakde saya melamar kerja.Karena profesi analis kimia jarang ada apalagi Pakde saya itu lulusan dari Jerman,maka lowongan kerja itu langsung diisi oleh Pakde saya.

Tanya: Berapa lama sejak difitnah hingga mendapat pekerjaan baru lagi?

Jawab: Pakde saya cerita kalau waktu yang dia butuhkan untuk bangkit lagi sekitar 7 tahun.Jadi lama sekali.Orang yang difitnah itu recoverynya lama.

Tanya: Kalau Anda,punya target nggak?

Jawab: Wah kalau keadaannya begini,saya nggak berani pasang target.Saya hanya memohon pada Allah supaya bisa hidup dulu.Perkara besok terjadi apa ya saya cuman bisa ikhtiar.Berusaha supaya cepat bangkit lagi.Anak saya masih butuh biaya besar.Selain untuk kebutuhan pangan,mereka juga butuh sandang dan papan.

Sementara sekarang saya hanya mampu memberi makan mereka.Kebutuhan lain saya belum bisa.Kadang saya minta bantuan sama saudara-saudara.

Saya difitnah khan tahun 2005.Kemudian dipecat tahun 2006.Dipecat lagi tahun 2009.Kemudian saya buka usaha.Kalau Pakde saya membutuhkan waktu 7 tahun.Yah kira-kira dari peristiwa terakhir paling tidak tahun 2016 baru terlihat hasilnya.

Tanya: Lama sekali Mas?

Jawab: Yah begitulah keadaannya.Al Qur'an sudah menyuratkan bahwa fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan.Bangkit dari fitnah itu berat.Sangat berat.Selain beban bathin juga lahir.Keluarga saya juga terkena imbasnya.

Tanya: Selama berusaha bangkit dari fitnah itu apa kesulitannya?

Jawab: Mental kita harus kuat dulu.Jangan panik menghadapi kesulitan-kesulitan yang menghadang.Dulu saya panik luar biasa hingga kemudian tidak mampu lagi menggunakan akal sehat.Rumah terjual,barang-barang berharga terjual,isi rumah sedikit demi sedikit terjual.Habis sudah.Saya tidak punya harta benda lagi.

Namun saya yakin Allah akan mengganti harta benda itu.Mungkin ada hikmahnya saya harus kehilangan harta benda saya.Keyakinan saya kuat hingga hikmah itu datang.Pakde saya meminta saya membuka warung Siomay.Awalnya cuman Siomay.Kemudian tambah lagi ada Es Doger.Insyallah pada lebaran 2011 ini saya tambah menu lagi Bakso Aneka Rasa.Mudah-mudahan bisa jalan dengan baik.

Tanya: Kalau mau berusaha pasti ada jalan Mas...

Jawab: Betul.Cuman kadang jalan itu berliku-liku.Ujiannya disitu.Jalan jalannya lempeng,enak kita nyetirnya.Lain kalau jalan yang dihadapi bergelombang,berkerikil,berbelok-belok,bagaimana menghadapinya?

Tanya: Mas yang punya pengalaman nich...

Jawab: Ya nanti saya akan sampaikan semua.Saya hanya ingin share saja.Bila kita mengahadpi kesulitan hidup selain sabar kita harus tahu trik nya.Orang kalau main anggar,tidak tahu caranya ya pasti kalah.Tapi kalau lihai memegang pedangnya pasti dia menang.

Tanya: Ha ha ha Mas pasti punya ilustrasi menggambarkan apa yang ingin disampaikan...

Jawab: Yah supaya nangkapnya mudah aja.

Tanya: Baik Mas,kita juga terima foto kegiatan Anda sehari-hari nich boleh cerita sedikit tentang foto itu...

Jawab: Boleh aja.Setiap hari itulah pekerjaan saya.Bersih-bersih warung,istilah Jawanya 'DASAR'.Jadi sebelum kita buka warung untuk jualan,kita siapkan warung kita termasuk masakannya...

Tanya: Terlihat istri Mas juga membantu nich..

Jawab: Dia saya ajari bagaimana jualan itu.Sekarang sudah mahir jualan.Perempuan jaman sekarang jangan cuman mau jadi ibu rumah tangga.Nggak baik.Jadilah perempuan yang pintar.Ketika suaminya mendapatkan musibah,entah dipecat atau karena terjadi masalah sehingga suami tidak mampu menjadi tulang punggung keluarga,istri mampu menggantikan posisi itu hingga suami bisa bangkit lagi.

Perempuan itu mesti juga bisa mandiri.Maaf misalnya suami mengalami musibah kecelakaan hingga meninggal dunia kalau sedari awal sudah terlatih mandiri,persoalan itu bisa teratasi dengan baik.

Jadi kalau suami tidak mampu mencukupi kebutuhan keluarga,jangan cuman bisa merengek saja.Rengekan itu bisa membuat kalap pikiran suami.Saya nggak heran kalau ada suami yang main pukul.Mungkin dia sebel dengan rengekan istrinya hingga kalap.Jadilah istri yang mandiri supaya Anda tidak bergantung sepenuhnya pada suami.

Tanya: Wah baik juga wejangan Mas nich.Kayaknya panjang juga obrolan kita Mas kali ini.Kita break dulu Mas kapan-kapan kita sambung lagi.